Tiap
dua tahun sekali, khususnya di tahun ganjil, negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) mempunyai
hajatan berupa ajang olahraga multicabang yang cukup meriah. Event dwi-tahunan
itu dikenal dengan nama South East Asian
Games atau disingkat SEA Games. Tahun
2013 Myanmar didaulat sebagai tuan rumah dimana ibukota mereka, Naypyidaw,
menjadi lokasi utama perhelatan ajang tersebut. Diantara sekian banyak cabang
olahraga (cabor) yang dipertandingkan, sepakbola (terutama putra) adalah cabor yang
paling banyak menyedot animo penonton. Fakta yang tidak mengherankan mengingat
sepakbola merupakan olahraga terpopuler sejagat.
Namun sejak 2001, SEA Games mempunyai regulasi tersendiri perihal batas usia pemain dalam kesebelasan yang menjadi kontestan. Tiap negara peserta wajib menurunkan tim yang terdiri dari pemain-pemain berusia 23 tahun kebawah (U-23). Berbeda halnya dengan Asian Games dan Olimpiade. Meskipun mewajibkan peserta turun dengan tim U-23, Asian Games dan Olimpiade memperbolehkan maksimal 3 pemain senior (diatas 23 tahun) untuk disisipkan dalam skuad. Seluruh kontestan tim sepakbola SEA Games murni pemain-pemain U-23.
So, jangan harap kita bisa melihat Bambang Pamungkas, Boaz Solossa (Indonesia), Teerasil Dangda (Thailand) atau Safee Sali (Malaysia) berlaga di SEA Games 2013 karena usia mereka telah melebihi batas kriteria. Lantas apakah SEA Games minim bintang? Jangan salah, sejumlah negara ASEAN punya cukup banyak pemain-pemain muda bertalenta. Siapa saja mereka, saya telah menyusun tim yang bermaterikan pemain-pemain U-23 terbaik ASEAN versi saya sendiri. Here we go…
So, jangan harap kita bisa melihat Bambang Pamungkas, Boaz Solossa (Indonesia), Teerasil Dangda (Thailand) atau Safee Sali (Malaysia) berlaga di SEA Games 2013 karena usia mereka telah melebihi batas kriteria. Lantas apakah SEA Games minim bintang? Jangan salah, sejumlah negara ASEAN punya cukup banyak pemain-pemain muda bertalenta. Siapa saja mereka, saya telah menyusun tim yang bermaterikan pemain-pemain U-23 terbaik ASEAN versi saya sendiri. Here we go…
(NB
: pemain U-23 tahun 2013 berarti lahir tahun 1990 keatas)
Kiper
Persaingan
untuk posisi penjaga gawang sangat ketat mengingat ada 3 kiper muda berbakat
dari 3 negara berbeda : Khairul Fahmi (Malaysia), Kurnia Meiga Hermansyah
(Indonesia) dan Kawin Thamsatchanan (Thailand). Untungnya usia Khairul Fahmi
sudah melebihi 23 (lahir 1989) sedangkan caps
Kurnia Meiga di timnas senior masih sangat minim, sehingga posisi kiper jatuh
pada Kawin Thamsatchanan. Kawin adalah kiper inti Thailand di Piala AFF 2012. Ia
mendapat posisi itu di usianya yang masih 22 tahun. Meskipun hanya membawa
negaranya menjadi runners-up, penampilannya yang gemilang sepanjang turnamen
telah memberi kesan dan harapan tersendiri bagi sepakbola Thailand.
Defender
1)
Bek kanan
Sisi kanan pertahanan kembali diisi oleh pemain Thailand. Dialah
Theeraton Bunmathan, salah satu pemain masa depan negeri gajah putih. Sama halnya
Kawin Thamsatchanan, Theeraton sudah membela timnas senior Thailand sejak usia
belia. Piala AFF 2012 lalu pun menjadi ajang unjuk gigi pemuda kelahiran 1990
itu. Mulai dari kepiawaian menjaga pertahanan, skill individu memukau,
penetrasi dan umpan-umpan maut ke jantung pertahanan lawan, hingga mencetak gol
yang membawa timnya masuk final. Theeraton pun dikenal sebagai pemain
multi-fungsi. Berposisi asli bek kiri, ia juga
mahir bermain sebagai bek kanan, stopper dan gelandang bertahan.
2)
Stopper
Penjaga benteng pertahanan pertama diisi bek tangguh Malaysia,
Mohammad Fadhli Bin Mohammad Shas atau lebih dikenal Fadhli Shas. Pemain asli
binaan Harimau Muda ini telah menjadi pemain inti timnas senior Malaysia sejak
Piala AFF 2010, kala itu usianya masih menginjak 19 tahun! Dengan kematangan
dan pengalaman yang ia miliki di usia
muda, tampaknya satu tempat di skuad Harimau Malaya bakal awet untuknya.
Bertindak sebagai rekan Fadhli di jantung pertahanan, posisi
itu diberikan kepada pemain muda Singapura, Muhammad Safuwan Baharudin. Sama halnya
Theeraton Bunmathan, Piala AFF 2012 menjadi ajang unjuk kebolehan pemain asli
binaan Courts Young Lions itu. Ketenangan
plus kelugasan dalam mengawal pertahanan telah memberi kesan tersendiri
terhadap penampilan Safuwan selama berkostum The Lions. Kontribusinya pun kian nyata dengan suksesnya Singapura
meraih juara AFF untuk keempat kalinya.
3)
Bek kiri
Sisi kiri pertahanan dipercayakan kepada pemain muda
Indonesia, Yericho Christiantoko. Saat masih memperkuat SAD Indonesia di
kompetisi junior Uruguay, pemandu bakat di negara Amerika Latin itu menilai kemampuan
Yericho mirip dengan bek sayap Brazil, Roberto Carlos. Penilaian itu tak
terlepas dari skill individu dan umpan-umpan akurat Yericho yang memang
istimewa. Sekembali dari Uruguay, Yericho sempat bermain untuk CS Vise di Liga Belgia sebelum akhirnya hijrah ke klub kota asalnya, Arema Indonesia.
Midfielder
Beralih ke lini paling vital,
posisi pertama kembali masih diiisi punggawa masa depan Indonesia, Egi
Melgiansyah. Rekan satu kub Yericho Christiantoko (Arema Indonesia) itu
disebut-sebut sebagai perpaduan dua gelandang terbaik Indonesia : Bima Sakti dan
Ponaryo Astaman (http://www.supersoccer.co.id).
Pemain yang mengawali karir di Pelita Jaya itu sudah bermain di skuad inti klub
sejak usia remaja. Berkat pengalaman yang menempa kedewasaannya, Egi didaulat
sebagai kapten Timnas U-23 saat terjun di SEA Games 2011. Meski hanya meraih
medali perak, itu merupakan pencapaian terbaik 14 tahun terakhir sejak 1997.
Selanjutnya masih gelandang
bertahan, dipercayakan kepada kapten muda Singapura, Hariss Harun. Pemain yang
sempat berlatih di Barcelona itu sudah menjadi kapten tim muda sejak memperkuat Courts Young Lions di Liga Singapura, sebelum gabung ke tim bentukan Federasi Sepakbola Singapura yang berkompetisi di Malaysia, LionsXII. Di timnas senior maupun di klubnya yang sekarang ia menjabat sebagai
vice-captain. Bermodal tekel keras
dan keberanian duel satu lawan satu, Hariss adalah sosok yang patut
diperhitungkan di lini tengah Negeri Singa. Dan hal yang menarik ditunggu
seandainya Singapura berjumpa Indonesia di SEAG 2013 adalah duel Hariss Harun
vs Egi Melgiansyah. Sama-sama pemain masa depan negaranya masing-masing, sama-sama
kapten, sama-sama gelandang tengah, sama-sama matang di usia muda dan sama-sama
tipikal pemain petarung. Pada pertemuan pertama SEA Games 2011 lalu dimenangkan
Egi 2-0 untuk timnya. Akankah mereka kembali bertemu dua tahun kemudian?
Untuk posisi gelandang serang
diisi pemain masa depan Malaysia, Nazmi Faiz Mansor. Nazmi merupakan salah satu
talenta muda terbaik negeri jiran. Ia sudah memperkuat Tim U-23 negaranya di
Pra-Olimpiade 2012 kala menginjak usia 17 tahun. Ia pun masuk skuad Malaysia
kala juara SEA Games 2011. Pemain kelahiran 1994 itu kini telah menandatangani
kontrak dengan klub Portugal, S.C.Beira-Mar untuk durasi 3 tahun sejak 2012. Sama
seperti kebanyakan pemain muda Timnas Negeri Jiran, pemain asli Kuala Lumpur
itu mengawali karirnya di tim Harimau Muda.
Forward
Untuk trisula lini depan, sisi
kanan kembali diperkuat pemain muda negeri jiran. Wan Zack Haikal Wan Noor atau
lebih dikenal Wan Zack Haikal adalah orangnya. Pemain yang biasa berposisi
sebagai sayap itu memang punya kelebihan skill individu dan kecepatan yang
memukau. Tak jarang tusukan-tusukan penetrasinya dari sisi lapangan mebuahkan
gol bagi timnya. Pemain yang sempat bermain di FC Vion (Slovakia) itu kini
bergabung dengan klub Divisi III Jepang, FC Ryukyu.
Ujung tombak penyerangan
diberikan kepada salah satu talenta muda terbaik Indonesia, Syamsir Alam. Kemampuan
individu pemain kelahiran 1992 ini tak perlu diragukan lagi. Mulai dari speed, dribbling, hingga naluri mencetak gol yang tinggi, semua menjadi
keistimewaan Syamsir Alam. Ia sudah langganan timnas sejak level U-14 hingga
U-23. Mantan pemain SAD Indonesia ini telah mengikat kontrak dengan CS Vise di divisi dua Liga Belgia (bersama Yericho Christiantoko) sebelum dipinjamkan ke DC United di
Major League Soccer.
Terakhir, penyerang kiri
dipercayakan kepada pemain muda yang pasti tak asing lagi bagi pecinta
sepakbola Indonesia. Dialah Andik Vermansyah yang sering disebut Messi-nya
Indonesia. Rasanya saya tak perlu lagi menjelaskan panjang lebar soal
kemampuannya karena para pemerhati sepakbola nasional pasti sudah cukup akrab
dengan Arek Jember ini. Ia pun termasuk pemain yang tetap menjadi langganan
timnas kala terjadi perpecahan dua kubu yang menyebabkan dualisme timnas belum
lama ini.
Bertindak selaku juru taktik, saya percayakan pada pelatih yang membawa negaranya juara SEA Games dan Piala AFF secara berurutan, Krishnasamy Rajagopal. Beliau sukses membesut Timnas Malaysia menjadi tim kedua setelah Thailand yang mampu meraih medali emas SEA Games dan dilanjutkan juara Piala AFF setahun berikutnya, yakni tahun 2009 dan 2010. Kala menjuarai AFF 2010 pun banyak pemain-pemain muda yang menghiasi skuad pilihannya.
Skema di Lapangan
4-3-3
4-3-3
Kawin Thamsatchanan
.
Theeraton Bunmathan Fadhli Shas Safuwan Baharudin Yericho Christiantoko
. . . .
Egi Melgiansyah Hariss Harun Nazmi Faiz
. . .
. . .
Coach : K. Rajagopal
Sumber Gambar :
Sebetulnya ada beberapa pemain diluar skuad yang juga
berpotensi tapi tidak dimasukkan dalam tim
setelah dipertimbangkan. Sebut saja
Kyi Lin (Myanmar), Ferinando Pahabol, Alfin Tuasalamony dan
Arthur Irawan (Indonesia). Kyi
Lin dan Ferinando Pahabol memang punya skill individu diatas
rata-rata, namun jam terbang mereka di ajang internasional masih sangat kurang, bahkan sama
sekali belum ada bagi Ferinando. Begitu pula Arthur dan Alfin meskipun mereka malang melintang di
luar negeri. Arthur Irawan baru sekali berkostum tim nasional kala berujicoba 2012 lalu, sedangkan
jumlah caps timnas Alfin Tuasalamony masih sama dengan Ferinando Pahabol.
rata-rata, namun jam terbang mereka di ajang internasional masih sangat kurang, bahkan sama
sekali belum ada bagi Ferinando. Begitu pula Arthur dan Alfin meskipun mereka malang melintang di
luar negeri. Arthur Irawan baru sekali berkostum tim nasional kala berujicoba 2012 lalu, sedangkan
jumlah caps timnas Alfin Tuasalamony masih sama dengan Ferinando Pahabol.
Sumber Gambar :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar