Kamis, 24 September 2015

La Cita (12.1.o)

"Jagalah LBH/YLBHI, teruskan pemikiran dan perjuangan untuk masyarakat miskin dan tertindas."
 (Pesan terakhir Alm.  Adnan Buyung Nasution kepada Todung Mulya Lubis)

Senin, 21 September 2015

Siklus Sepakbola Jerman dan Italia

Sudah lama saya tidak menulis postingan tentang sepakbola, olahraga yang dulu amat saya gemari. Kali ini saya ingin membahas dua tim nasional sepakbola dari negara yang memiliki beberapa kesamaan. Kedua tim dimaksud adalah Der Panzer Jerman dan Gli Azzurri Italia. Keduanya sama-sama dari Eropa dan sama-sama pula mengoleksi gelar juara dunia 4 kali. Namun lebih dari itu, baik Jerman maupun Italia juga mempunyai statistik penampilan yang kurang lebih sama pada dua turnamen besar sepak bola, yaitu Piala Dunia FIFA dan Piala Eropa (Euro).
Statistik kedua negara tersebut pada Piala Dunia dan Euro membentuk sebuah siklus yang membuahkan hasil yang kurang lebih sama setiap 6 tahun sekali. Hanya saja, perputaran siklus keduanya terjadi di tahun-tahun yang berbeda.


Rekor penampilan Italia sejak Piala Dunia 1990
Source: Wikipedia

Okay, kita bahas yang pertama adalah Italia. Tim berjuluk Gli Azzurri ini sudah 18 kali ikut Piala Dunia sejak 1934 dan 8 kali ikut Euro sejak 1968. Apabila kita perhatikan statistic penampilan Italia pada gabungan dua turnamen tersebut, maka siklus 6 tahunan telah terjadi sejak Piala Dunia 1994. Enam tahun setelah mereka menjadi runner-up Piala Dunia 1994, Gli Azzurri kembali mencatat raihan yang sama sebagai runner-up Euro 2000.


Rekor Italia di Piala Eropa sejak 1996
Source: Wikipedia

Enam tahun berikutnya, Piala Dunia 2006 menjadi panggung Italia setelah meraih juara dunia keempat kalinya sepanjang sejarah mereka. Namun 6 tahun setelah itu, Azzurri kembali menjadi runner-up Euro 2012. Artinya, sejak Piala Dunia 1994 Italia memutari sebuah siklus 6 tahunan untuk mecapai babak final sebuah turnamen besar sepak bola.
Demikian pula Timnas Sepak Bola Jerman. Jika Italia memulai siklusnya pada Piala Dunia 1994, maka siklus Der Panzer berputar 4 tahun lebih awal, saat mereka menjuarai Piala Dunia 1990. Enam tahun kemudian, keperkasaan Jerman kembali terbukti dengan sukses merebut Trofi Euro 1996. Enam tahun berselang, Jerman kembali mencapai Final Piala Dunia 2002. Sayang, nasib waktu itu lebih memihak Brazil yang keluar sebagai juara dunia.



Rekor penampilan Jerman sejak Piala Dunia 1986
Source: Wikipedia

Berselang enam tahun berikutnya, Die Mannschaft kembali menggapai babak final. Tetapi lagi-lagi harus gigit jari setelah merelakan Trofi Euro 2008 menjadi milik Spanyol. Akan tetapi pada Piala Dunia 2014, atau 6 tahun setelah kegagalan mereka di Euro 2008, kota Rio de Janeiro (Brazil) menjadi saksi kesuksesan Jerman meraih gelar juara dunia keempat kalinya sepanjang sejarah.

Rekor Jerman di Piala Eropa sejak 1996
Source: Wikipedia
Nah, setelah menyimak siklus 6 tahunan yang dijalani Jerman dan Italia pada Euro  dan Piala Dunia, maka seharusnya Babak Final Euro 2016 tahun depan bukan diperuntukkan kepada dua tim tersebut. Karena jika skenario terus berjalan, Italia yang terakhir mancapai babak Grand Final Euro 2012 akan kembali mendapatkan grand final-nya pada Piala Dunia 2018.
Sedangkan bagi Der Panzer, tampaknya mereka harus menunggu sampai Euro 2020 untuk menggapai babak Grand Final. Lantas, apakah siklus akan terus berlanjut? Meski statistik begitu meyakinkan, absoluteness is nothing...




Postingan Terbaru

Surat untuk sang Waktu

Dear waktu, Ijinkan aku 'tuk memutar kembali rodamu Rengekan intuisi tak henti-hentinya menagihiku Menagihku akan hutang kepada diriku d...