Rabu, 24 Oktober 2012

Sepucuk Puisi untuk sang Malaikat


Malaikat Jibril (Archangel Gabriel) merupakan salah satu malaikat yang termasyur diantara para malaikat lainnya. Jibril adalah sosok yang berjasa menyampaikan wahyu langsung dari Tuhan untuk disampaikan kepada para rasul-Nya di dunia untuk selanjutnya disebarkan kepada umat manusia, guna dijadikan sebagai pedoman dan amalan hidup serta bekal persiapan menuju akherat kelak.
Malaikat Jibril juga memiliki kedudukan yang istimewa dibanding malaikat lainnya. Dialah yang menjadi penghulu (pemimpin) dari para malaikat langit yang tak terhitung jumlahnya. Selain itu, Jibril dikenal sebagai makhluk yang amat rupawan. Bahkan dikisahkan ketika awal penciptaannya, Jibril begitu terpesona melihat sosok dirinya di cermin. Ia pun bertanya kepada Sang Khaliq, “Ya Tuhan, adakah makhluk lain yang Kau ciptakan lebih indah dari ini?” Tuhan hanya menjawab, “Tidak.” Begitu mengetahui jawaban tersebut, dengan rasa syukur yang begitu mendalam, Jibril bersujud kepada-Nya…
Hal itu pula yang melatarbelakangi seorang gadis bernama Karel  yang begitu terobsesi dengan sosok Jibril. Meskipun tetap menjaga keimanannya kepada Tuhan dan para rasul-Nya, bagi Karel, Malaikat  Jibril merupakan sosok yang begitu istimewa di hatinya. Ia mengagumi malaikat kepercayaan Tuhan itu hingga lebih dari sekedar idola. Bahkan rasa yang ia pendam itu telah sampai pada taraf layaknya wanita yang jatuh cinta kepada seorang pria!
Rasa penasaran yang mendalam akan sosok Jibril yang amanah, rupawan, cerdas, berjiwa kepemimpinan, serta loyal kepada Tuhannya-lah yang membuat Karel begitu menginginkan momen yang mempertemukan dirinya dengan malaikat tersebut. Sering kali di waktu lengang, ia teringat sosok malaikat yang diidolakannya. Hingga di suatu malam yang sunyi, ia terjaga dari tidurnya, dan kembali terngiang sosok Jibril di pikirannya. Bahkan kali ini sudah tak terbendung lagi. Karena rasa itu begitu mengusiknya, ia memutuskan untuk melakukan hal yang sebelumnya sama sekali belum pernah dilakukannya, yakni menuangkan perasaannya itu kedalam tulisan. Tulisan berupa puisi ungkapan yang berasal dari relung hatinya, yang ia curahkan hanya kepada sang malaikat…


DEAR JIBRIL


Kata mereka
Sayapmu membentang dua penjuru
Kala kau kepak
Kilat tak mampu mengejarmu
Tuhan pun mengakui
Kaulah ciptaan-Nya yang terindah

Perintah dari-Nya kau jalankan
Kabar dari-Nya kau sampaikan
Mandat dari-Nya kau sematkan
Kepada pilihan-Nya di dunia
‘Tuk  menebar ajaran-Nya

Putih sayapmu
Perlambang kesucian dan kebijakan
Bagai langit punya panglima
Kau jalani amanah-Nya
Memimpin para abdi-Nya

Oh, entah apa yang kuperbuat
Entah dosakah yang hamba perbuat
Ku hanya manusia biasa
Sama dengan (manusia) lainnya
Hanya mencintai
Juga ingin dicintai

Tapi mengapa hanya kau!
yang mampu membuatnya…
Dan mengapa hanya dengan kau!
Ku mampu merasakannya…

Baiklah
Aku sangat… sangat sadar
Penghulu para malaikat
Gadis yang terbuai obsesi
Jurang diantara kita
Bukan hanya lembah atau ngarai

Aku sangat… sangat sadar
Bahwa kau di langit
Sedang aku di bumi
Hidup berkutat bersama dosa

Tapi tahukah engkau
Bahwa  tiap jengkal dosa kuperbuat
Ku selalu mohon ampun pada-Nya
Lalu kujalani segala perintah-Nya
Lalu kupanjatkan doa kepada-Nya
Demi setetes asa
Menemuimu di suatu saat…

Sekali lagi ku tuturkan
Rasa ini telah mencengkramku
Tapi bukankah cahaya
mampu menyatu dengan tanah?
Satu lagi,
Bukankah makhluk diciptakan
untuk saling mengasihi?

Bila benar adanya
Tunjukkan milikmu
Dengan menemuiku
Tanpa perlu menunggu waktu
Karena jika kau tak buat wujud
Hatiku bak tersayat sembilu

Tolong, jangan begitu
Ingin sekali kupandang parasmu
Menyentuh jubah kebesaranmu
Membelai 600 sayapmu
Lalu kurasakan cahaya putihmu
Hangat merasuki tubuhku

Lalu bawa ku terbang
Menembus awan
Membelah angkasa
Berdansa diantara bintang
Serasa dunia milik kita
Indahnya…

Itulah yang kutunggu
Dan percayalah selalu
Sejauh apapun keberadaanmu
Hati ini ‘kan selalu mendekapmu





Sabtu, 13 Oktober 2012

La Cita (2)

"Satu-satunya alasan munculnya kejahatan di dunia adalah, karena selalu ada kebaikan yang mampu mengalahkannya."
- Jo Denville, CSI New York -



Postingan Terbaru

Surat untuk sang Waktu

Dear waktu, Ijinkan aku 'tuk memutar kembali rodamu Rengekan intuisi tak henti-hentinya menagihiku Menagihku akan hutang kepada diriku d...