Jumat, 30 Oktober 2015

Sajak Kenangan Rumah Tiga Lantai

Hai kau yang di Jogja
Apa kabarmu disana
Ya, sudah tiga bulan terlewat
Sejak terakhir kita bersua
Saat liburan hari raya

Kau sudah tahu bukan...
Apa yang kusampaikan kala itu
Ya, semua tentang aku dan kau
Dan ternyata pun kau sama saja
Meski sedikit berat, tak mengapa
Pikirku kala itu
Dan kembalilah aku, momen pun berlalu

Tapi, setiba aku di ibukota
Inilah kenyataan yang harus ku kabarkan
Semuanya benar-benar lenyap kawan...
Dan semakinlah nyata
Setelah segenap upaya ku jalankan

Nampaknya
Kita memang harus merelakan
Maafkan kelengahanku kawan
Semua tentang kita
Dari kita, oleh kita, untuk kita
Tapi ternyata, tidak untuk selamanya...

Entah seberapa banyak
Waktu yang kita lalui bersama
Entah seberapa besar
Nilai kenangan yang terbingkai

Ruangan itu...
Saksi bisu rangkaian kisah kita
Dari malam yang masih muda
Hingga menjelang dini hari
Hari berganti tanpa kita hiraukan!


Adanya hanya tawa, heran,
Takjub, alunan nada
Plus kadang sedikit ketakutan
Ya, aku belum lupa!

Kita kumpulkan alunan-alunan nada itu
Sedikit-sedikit, lama-lama menjadi bukit!
Sesekali kita amati mereka
Luar biasa juga ternyata
Kita berhasil kumpulkan sebanyak itu!

Dan hey, jangan lupakan pula
Sepanjang waktu itu kita susun bersama
Onggokan-onggokan besi baja
Menjadi sebuah kerangka
Di atas pondasi yang telah diperkuat
Dari yang kosong menjadi isi
Dari yang belum ada menjadi ada

Yang kosong kita isi
Yang rendah kita tinggikan
Yang kecil kita besarkan
Yang kurang kita tambahkan
Hasilnya memang tak sempurna
Tapi seperti ku bilang sebelumnya
Dari kita, oleh kita, untuk kita!

Belum pula aku lupa
Sore hari pukul setengah lima
Dengan sepatu ala kadarnya
Kita menuju Mandala Krida

Larilah kita disana
Empat hingga lima putaran
Kita rasakan peluh menyertai lelah
Rasa lelah yang kelak 'kan kita kenang
Dan malam ini,
We are doing it, mate...

Ya, aku ingat
Sajak yang aku buat
Bulan April 2013...
Kita goreskan tinta bersama
Tuangkan apa yang dirasakan bersama

Dan kala itu pula
Kita berjanji untuk mengenangnya
Masa-masa pergulatan itu kawan...
Senja di Mandala Krida
Itulah judulnya

Tapi, ku rasa kau juga tahu soal ini
Ketika misi harus melenceng dari visi
Kau turut merasakannya bukan?
Berkompromi dengan kondisi
Berdamai dengan situasi

Ah, itu sudah lewat
Sudah tak relevan bung...
Garis-garis besar haluan Tuhan
Sungguh sempurna tiada cela

Hari ini
Aku menulis khusus untuk kita
Ihwal sesuatu yang hanya kita
Dan juga Tuhan yang tahu

Rangkaian kisah semu
Di rumah tiga lantai itu
Saksi bisu selama empat tahun
Dan separuh dari sesuatu itu
Kini telah tiada...

Melalui sajak ini pula
Aku mengabarimu
Akan ku kunjungi rumah itu
Barang untuk sejenak
Mengenang masa-masa itu
Yang telah berakhir tahun lalu
Menyisakan kenangan yang kini hilang
Kendati hanya sebagian

Tunggulah saja,
El otro me
Moga tiada aral melintang

See you on december!


Written by: ali-aliyonk


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Terbaru

Surat untuk sang Waktu

Dear waktu, Ijinkan aku 'tuk memutar kembali rodamu Rengekan intuisi tak henti-hentinya menagihiku Menagihku akan hutang kepada diriku d...