Peradaban manusia telah hidup dan berkembang hingga ribuan
tahun lamanya. Biasanya peradaban-peradaban tersebut dibentuk dan terus
dihidupkan oleh sebuah entitas besar yang disebut Bangsa. Sejarah pun mencatat
cukup banyak bangsa-bangsa di masa lampau yang mampu menancapkan kekuasaan dan
menebar pengaruhnya di berbagai tempat, di penjuru bumi.
Mereka yang telah mengembangkan sebuah peradaban besar, terus
mengembangkan budaya-budaya yang hidup sebagai hasil akal budi mereka dan
menjadi tradisi yang terus diwariskan hingga generasi-generasi penerusnya.
Namun seiring berjalannya waktu, ternyata tidak semua “bangsa-bangsa
hebat” itu mampu bertahan. Banyaknya faktor yang terjadi, menyebabkan tak
sedikit peradaban-peradaban yang telah berkembang itu hancur atau musnah.
Sehingga yang tersisa dari mereka hanyalah puing-puing historis, baik yang
bendawi maupun non benda.
Ironi pun terus berlanjut hingga zaman modern. Tidak sedikit
bangsa-bangsa yang memiliki sejarah hebat di masa lampau, namun kiprahnya di
zaman modern tidak “segarang” nenek moyangnya. Ada suatu bangsa yang di masa
lampau dikenal sebagai cikal bakal ilmu pengetahuan modern (filsafat), namun kondisi ekonomi negara mereka sekarang terpuruk akibat diterpa krisis.
Ada juga sebuah bangsa yang dulu begitu disegani, mampu
menaklukkan berbagai wilayah hingga nun jauh dari tempat asal mereka (bahkan ke
luar benua mereka), kini gaungnya nyaris tak terdengar di zaman modern. Ada
pula tempat yang dulu menjadi pusat pemerintahan sebuah negara yang besar, maju
dan begitu gemilang di berbagai bidang, kini kondisinya sangat memprihatinkan.
Setelah diinvasi negara lain awal abad 21, mereka kini menghadapi masalah
perang saudara di kalangan mereka sendiri.
Untungnya tidak semua bangsa-bangsa itu mengalami nasib yang
tragis. Meskipun tidak banyak, ada beberapa diantara mereka yang masih bertahan
di zaman modern dengan kemajuan dan
martabat yang tidak kalah dengan moyangnya dulu. Siapa sajakah mereka? Sedikit sekali jumlahnya. Mari kita simak…
1.
China
Kuno => CHINA
China. Sebuah bangsa yang begitu besar. Bukan
hanya dari jumlah, tapi juga pengaruhnya di dunia. Siapapun pasti tidak asing
dengan bangsa satu ini. Kita sudah cukup akrab dengan masakan, beladiri, metode
pengobatan, karya seni dan hal-hal lain yang identik dengan bangsa China. Peradaban China kuno sudah ada sekitar
5000 tahun sebelum masehi (mulai berkembang pesat 2000 SM), dan merupakan salah
satu peradaban tertua di dunia.
Tembok Besar China, representasi peradaban China Kuno (Sumber gambar : http://archaeologynewsnetwork.blogspot.com) |
Peradaban mereka memang sudah maju sejak
zaman kuno. Banyak hasil-hasil budaya kuno mereka masih eksis hingga era modern
seperti sekarang, bahkan dimanfaatkan oleh penduduk dunia. Sebut saja penemuan
kertas oleh Cai Lun (Ts’ai Lun) tahun
105 M, seismograf oleh Zhang Heng tahun 132 M (keduanya di zaman Dinasti Han),
penemuan kompas, kembang api, gantole, kain sutra, uang kertas, porselen dan
sebagainya.[1]
[2][3]Semua
itu adalah buah karya Bangsa China yang terampil.
Di zaman modern, atau setelah merdeka dari
penjajah dan mendirikan negara modern, China tetap menunjukkan kelasnya sebagai
bangsa. Industri mereka berkembang pesat, penguasaan iptek mereka pun tak kalah
dengan bangsa-bangsa maju di era modern. Teknologi mereka mampu menghasilkan
produk-produk mesin, elektronik, arsitektur, hingga alutsista yang kompetitif.
Sebut saja komputer, ponsel pintar, motor, mobil, hingga kereta super cepat (Maglev Train), pesawat tempur siluman (stealth fighter aircraft), serta kapal
induk yang kini tengah diupayakan produksinya.[4]
Di bidang arsitektur, China modern mampu membangun jembatan terpanjang di dunia
(Jiazhou Bay Bridge 41,58 km), bendungan raksasa (Three Gorges Dam) dan gedung terbesar di dunia (New Century Global
Centre di Chengdu). China pun menjadi bangsa atau negara asia pertama yang
mampu mengirim para astronotnya ke luar angkasa, melalui program antariksanya
sendiri.
Soal ekonomi jangan ditanya. China merupakan kekuatan
ekonomi utama dunia. Bahkan beberapa tahun mendatang, China diyakini akan
menjadi negara adidaya baru. Hal inilah yang menyiratkan bahwa China bukan
hanya besar dari jumlah penduduknya tapi juga besar dalam perolehan kemajuan
yang diraihnya di berbagai bidang.
2.
Romawi
=> ITALIA
Sama halnya China, kita juga sudah cukup
akrab dengan Italia. Bangsa yang tinggal di semenanjung selatan Eropa ini
terkenal pula dengan pengaruh budayanya yang cukup mendunia. Mulai dari
masakan, mobil sport, fashion, serta
istilah-istilah yang berasal dari tempat mereka seperti sirkus, plaza, toga,
arena, akademi dan berbagai istilah dalam musik, banyak yang berasal dari
Italia. Termasuk istilah “Kaisar”, kabarnya berasal dari nama seorang penguasa
yang pernah ada di negeri tersebut, yakni Julius Caesar.
Peradaban mereka memang sudah maju sejak
zaman kuno. Di masa lampau mereka dikenal dengan Bangsa Romawi (Roma, Rum) atau
Romawi Kuno. Peradaban Romawi sudah dimulai sekitar 700 SM. Berawal dari sebuah
kerajaan di kota Roma, Romawi terus melakukan ekspansi ke berbagai wilayah di
semenanjung Italia, kemudian terus menyebar hingga sebagian besar wilayah
eropa, sebagian wilayah Afrika Utara, hingga wilayah di utara Jazirah Arab.
Colosseum, representasi peradaban Romawi Kuno (Sumber gambar : http://www.altiusdirectory.com) |
Selama kurang lebih 1200 tahun melangsungkan
peradaban, Romawi Kuno telah menghasilkan berbagai prestasi gemilang serta
karya-karya yang masih eksis hingga zaman sekarang. Sebut saja jalan raya,
konstruksi beton, konstruksi lengkungan (arch),
saluran air gravitasi, serta pemanfaatan panas bumi (geothermal).[5][6]
Hidup di zaman kuno, dimana segalanya identik dengan kesederhanaan, mereka
sudah mampu menciptakan inovasi –inovasi teknologi tersebut. Dari sini kita
bisa melihat seberapa tinggi kelas peradaban mereka.
Seolah tidak mau kalah dengan pendahulunya,
bangsa Italia modern pun mewarisi kehebatan nenek moyangnya di zaman Romawi. Yup, tidak salah jika menyebut Italia
yang kita kenal sekarang adalah pewaris bangsa Romawi di zaman dahulu. Meski
wilayahnya tak seluas Romawi yang membentang 3 benua, bangsa Italia hidup di
negara yang menempati wilayah dan ibukota yang sama pada awal mula Kekaisaran
Romawi (semenanjung Italia, ibukotanya Roma).
Sepak terjang Italia di zaman modern telah
dimulai sejak abad pertengahan, dimana Renaissance
(zaman pencerahan) bermula dari negeri tersebut (tepatnya di kota
Firenze), sebelum menyebar ke Eropa. Pada abad 20 Italia sempat terlibat Perang
Dunia (PD) I dan II, dimana mereka kalah di PD II. Tapi hebatnya, mereka justru
mengalami kebangkitan ekonomi, atau lebih tepatnya keajaiban ekonomi pasca
Perang Dunia II. Suksesnya industrialisasi membawa Italia menjadi salah satu
negara maju di dunia.
Kota Firenze (Florence), tempat Renaissance bermula (Sumber gambar : http://www.cascinadefagiolari.it) |
Mereka pun juga terkenal dengan produk-produk
karyanya yang mendunia (bahkan tergolong mahal) seperti mobil sport, motor
sport, desain busana, sepatu, tas serta produk-produk lain yang identik dengan fashion. Selain itu, Italia juga banyak
melahirkan tokoh-tokoh dunia dengan prestasi dan keahlian di berbagai bidang seperti
ilmuwan, seniman, pelaut, filsuf dan sebagainya. Sebut saja Galileo Galilei, Dante
Alighieri, Guglielmo Marconi, Niccolo Machiavelli, Christopher Columbus,
Leonardo da Vinci, Michelangelo Buonarroti, Alessandro Volta, Leonardo
Fibonacci dan masih banyak lagi. Popolo Italiano
ancora numero uno!
3.
Persia
Kuno – IRAN
Dari Eropa kita kembali lagi ke Asia. Tepatnya
di Timur Tengah ada sebuah bangsa yang tidak kalah hebatnya dengan dua bangsa
yang telah diterangkan sebelumnya. Mereka adalah Bangsa Persia atau akrab pula
disebut Iran. Usia peradaban mereka pun juga tidak kalah tuanya, tepatnya mulai
3000 SM dan berkembang pesat sekitar 670 SM.
Gemilangnya peradaban kuno Persia juga
dibuktikan dengan ditemukannya peninggalan-peninggalan sejarah bernilai tinggi,
baik artefak, relief, bangunan, hingga suatu tempat yang diyakini sebagai kota
kuno. Peninggalan-peninggalan itu pula yang membuat peradaban Persia Kuno
menjadi tersohor di seantero dunia.
Persepolis, representasi peradaban Persia Kuno (Sumber gambar : http://en.wikipedia.org) |
Bangsa Persia kuno diyakini sebagai bangsa
yang kali pertama menciptakan teknologi kincir angin, dimana mereka
memanfaatkannya untuk pertanian dan memompa air.[7]
Selain itu Bangsa Persia Kuno juga telah menerapkan sistem ventilasi udara di
rumah-rumah tempat tinggal mereka sejak 2000 tahun silam.[8]
Luar biasa.
Di zaman modern, bangsa Persia atau Iran
sempat mengalami beberapa kali pergolakan. Mulai dari gerakan menumbangkan
rezim penguasa yang berujung revolusi, keterlibatan konflik bersenjata dengan
negara tetangganya, embargo oleh negara-negara barat, kontroversi penggunaan energi
nuklir dan sebagainya. Namun semua permasalahan itu bukannya membuat Bangsa
Iran terpuruk, melainkan justru semakin kuat dan maju.
Borj E Milad, landmark Kota Tehran dan representasi peradaban Iran Modern (Sumber gambar : http://www.skyscrapercity.com) |
Embargo yang diterima Iran pasca revolusi
telah memacu mereka untuk mewujudkan kemandirian ekonomi. Penguatan IPTEK, peningkatan
hasil pertanian dan industrialisasi menjadi fokus utama negara. Alhasil mereka
sukses melakukan swasembada gandum berkat mengadopsi sistem yang diterapkan
Kanada, kendati fertilitas tanahnya tergolong rendah.[9]
Selain itu industri mereka berkembang pesat, seperti industri tekstil, industri
berbasis teknologi seperti otomotif, industri pertahanan, industri penerbangan,
perkapalan, kereta api dan sebagainya.
Di bidang IPTEK, Iran memiliki ambisi yang cukup besar. Mereka
ingin segera menyusul Amerika Serikat, Rusia dan China yang telah berhasil
mengirim putra-putri terbaiknya ke luar angkasa melalui program antariksa. Oleh karena
itu, melalui agensi antariksa nasionalnya, Iran tengah mematangkan rencana
untuk misi penerbangan luar angkasa berawak pada 2020. So, tidak salah bila
menyebut Iran sebagai negara paling kuat dan maju di Asia Barat, bahkan cukup
disegani di dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar