Tahun 1994 silam, FIFA meluncurkan sebuah tim bernama FIFA World Cup All-Time Team yang terdiri atas pemain-pemain terbaik yang pernah tampil sepanjang sejarah Piala Dunia. Nah, sebagai penikmat sepakbola saya juga mempunyai uneg-uneg tentang tim yang diri atas pemain-pemain yang telah melegenda namanya. Soal kualitas, saya rasa tim ini tidak kalah bila dibandingkan dengan tim yang disusun FIFA tadi. Lalu seperti apa susunan timnya? Berikut adalah tim legenda sepanjang masa versi penulis blog ini. Cekidot... ^ ^
Kiper
Sangat jarang pemain sepakbola yang melegenda berposisi
sebagai penjaga gawang. Dino Zoff merupakan salah satu dari sedikit ‘golongan orang-orang
hebat’ tersebut. Beliau adalah salah satu kiper terbaik yang pernah dimiliki
Negeri Pizza, bahkan di dunia. Sulit dibobol, gerakan refleknya saat berperan
sebagai kiper sangat sulit ditandingi oleh kiper manapun. Dino Zoff merupakan
bagian dari skuad Gli Azzurri kala
merengkuh juara dunia 1982. Itulah yang melatarbelakangi saya menjatuhkan
pilihan kepadanya, meskipun ada beberapa kiper lain yang juga melegenda. Setelah
pensiun Zoff melanjutkan karir sebagai pelatih dan prestasi terbaiknya adalah
membawa Italia menjadi runner-up Euro
2000.
Defender
1)
Bek sayap kanan
Wing
Back kanan diisi oleh legenda terbesar Jerman, Franz Aston Beckenbauer atau
lebih dikenal dengan Franz Beckenbauer. Beliau dipercaya sebagai pemain
tersukses sepanjang sejarah sepakbola Jerman karena satu-satunya orang yang
mampu membawa Negeri Bavaria juara dunia baik saat menjadi pemain maupun
pelatih. Saat menjadi pemain, situs Wikipedia berbahasa Indonesia menjelaskan
bahwa beliau dikenal memiliki leadership,
keanggunan, dan dominasi di atas
lapangan sebagai libero. Berkat
segala kelebihannya itu, beliau dijuluki Der
Kaiser (sang Kaisar). Beliau pula
pemain pertama di dunia yang bermain sebagai libero menyerang. Beckenbauer membawa
negaranya ke podium tertinggi Piala Dunia 1974 saat menjadi pemain dan membesut
tim Panser menjadi kampiun dunia 1990
kala menjadi pelatih. Meski posisi aslinya libero, tapi saya memasangnya
sebagai Wing Back kanan karena dalam
formasi 4-3-3 tidak memerlukan peran yang biasanya ada dalam formasi tiga bek tersebut.
I think it’s okay karena posisi bek
sayap toh juga memberi keleluasaan
bagi pemerannya untuk maju-mundur membantu serangan dan pertahanan (meski tidak
sebebas sweeper).
2)
Stopper
Untuk posisi duo stopper, pertama diisi oleh rekan senegara Beckenbauer, tapi beda
generasi. Dialah Lothar Matthaus, salah satu bek legendaris Jerman yang namanya
juga harum di kancah sepakbola dunia. Matthaus adalah salah satu anggota skuad
Jerman asuhan Franz Beckenbauer saat menjuarai Piala Dunia 1990. Setahun
kemudian ia mendapat penghargaan sebagai pemain terbaik dunia oleh FIFA. Matthaus
dikenal sangat sukses menjalan perannya sebagai bek. Bahkan legenda sekelas
Diego Maradona pun sampai mengakuinya sebagai rival terberat. Uniknya, Mathaus
memulai karirnya bukan sebagai pemain belakang, melainkan sebagai gelandang. Ia
baru menjadi bek di usia 30 tahun! Anyway,
Lothar Mathaus adalah salah satu bek tertangguh di dunia,yang sangat sulit
dilewati pemain lawan.
Stopper
kedua diisi oleh legenda sepakbola Inggris yang juga masuk FIFA’s World Cup All Time, Bobby Moore. Legenda sepakbola Brazil ,Pele,
menjulukinya sebagai bek terjujur yang pernah dihadapinya. Bobby Moore bukan
hanya mengandalkan tackling keras,
tapi juga lihai dalam membaca arah permainan dan mengantisipasi pergerakan
lawan. Kualitas Moore juga terbukti atas perannya sebagai kapten Timnas Inggris
mulai tahun 1963, saat masih berusia 22 tahun (kapten termuda Inggris sepanjang
sejarah). Tiga tahun kemudian, beliau sukses membawa The Three Lions juara dunia 1966, satu-satunya title Inggris di Piala Dunia hingga sekarang.
3) Bek Sayap Kiri
Posisi left
wingback diisi oleh mantan salah satu World’s
best freekicker. Dia adalah pria asal
Belanda yang namanya sempat menghiasi skuad Barcelona, Ronald Koeman. Mantan bek
kiri Timnas Belanda itu dikenal sebagi pemain belakang yang punya naluri
serangan yang tinggi. Kelebihan lain yang juga menjadi trade mark-nya tidak lain adalah tendangan bebasnya. Yup, Ronald
Koeman merupakan salah satu pemain yang memilki kemampuan tendangan bebas
terbaik di dunia. So, apabila terjadi
pelanggaran di dekat kotak penalty, siap-siap saja menghadapi sepakan maut The Flying Dutchman satu ini.
Midfielder
Posisi trio gelandang tengah, untuk sisi
kanan diisi oleh legenda terbesar sepakbola Belanda, Hendrik Johannes Cruijff
atau Johan Cruyff. Beliau adalah salah satu anggota skuad De Oranje asuhan Rinus Michels yang berjaya di era 1970-an dengan Totaal Voetbal-nya. Yeah, Total Football Belanda memang sempat menjadi buah bibir para
penggila sepakbola dunia di era 1970-an karena sangat agresif, atraktif dan
menghibur. Meski gagal dalam dua kali kesempatan final Piaal Dunia (1974 dan
1978), tetap saja gaya permainan tim oranye dipuji banyak orang. Dan actor terpenting
dibalik suksesnya Total Football
tidak lain adalah kapten tim Belanda kala itu, Johan Cruyff. Sama seperti Franz
Beckenbauer, Cruyff dikenal berkat kharisma-nya kala beraksi di lapangan hijau.
Selain mempunyai kemampuan olah bola yang sangat baik, belau sukses menjadi
kapten yang memimpin rekan-rekannya memperagakan sistem permainan yang sangat
impresif itu tadi. Selain itu, Cruyff juga tercatat sukses bersama klubnya,
Barcelona.
Selanjutnya untuk gelandang sisi tengah diisi
oleh pemain imigran Perancis, Claude Makelele. Pemain satu ini lahir di
Republik Demokratik Kongo, sebuah negara di Afrika, tapi menetap di Perancis
bersama keluarganya. Apa alasan ia masuk tim sepanjang masa versi saya? Ada 2
alasan. Yang pertama karena Makelele Role,
kedua karena klub sekaliber Real Madrid langsung ambruk prestasinya setelah
ditinggal pemain tersebut. Claude
Makelele adalah simbolnya gelandang bertahan. Dialah pemain pertama yang
mempopulerkan posisi tersebut saat bermain untuk Real Madrid tahun 2000-2003. Selama
pengabdiannya di Santiago Bernabeu, Los Galacticos merengkuh berbagai gelar
juara seperti Liga Spanyol 2000-2001 dan 2002-2003, Liga Champions 2001-2002,
Piala Super Spanyol 2001 dan 2003, Piala Super Eropa 2002, serta Piala Interkontinental 2002. Namun setelah manajemen Madrid melepasnya tahun 2003
(bersamaan dengan datangnya David Beckham), prestasi El Real langsung merosot tajam. Mereka tidak meraih gelar apapun di
semua kompetisi yang diikuti. Sebaliknya, Chelsea, klub yang merekrut Makelele,
berpesta pora atas keberhasilan meraih juara Liga Inggris 2004-2005 dan
2005-2006, Piala Liga Inggris 2004-2005 dan 2006-2007, Piala FA 2006-2007 serta
Community Shield 2005. Semua gelar
yang diraih dua klub elit tersebut tidak lepas dari peran vital seorang Claude
Makelele sebagai gelandang petarung dan penyeimbang tim di lini tengah.
Selanjutnya posisi gelandang tengah sisi kiri
diisi oleh sang maestro sepakbola asal Perancis, Zinedine Zidane. Nama pemain
yang mengalami kejadian tak sedap saat pertandingan terakhirnya di Piala Dunia
2006 sebelum akhirnya pensiun (menanduk pemain Italia, Marco Materazzi) ini
telah disejajarkan dengan legenda-legenda sepakbola lainnya seperti Maradona
atau Pele. Zidane punya visi bermain yang bagus. Selain umpan-umpan akurat, dribbling bolanya sulit direbut lawan.
Bahkan perusahaan apparel Adidas sampai pernah membuat formasi baru : 4 –
zidane - 2 . Hal itu untuk menggambar seberapa hebatnya sosok Zidane di lini
tengah, hingga ada semacam ungkapan, “Oper saja ke Zidane, segalanya akan
beres…”
Penyerang
Trio pemain yang mengisi lini depan masing-masing ditempati oleh Lionel Messi, Pele dan Diego Maradona. Rasanya saya tak perlu panjang lebar memberi penjelasan tentang Lionel Messi karena saya yakin semua sudah tahu kualitasnya. Selanjutnya posisi penyerang tengah diisi oleh Edson Arantes do Nascimento alias Pele. Saya pun yakin semua pasti sudah tahu bahwa Pele adalah legenda terbesar Negeri Samba yang berposisi sebagai striker. Dan terakhir adalah posisi penyerang kiri yang diisi oleh “kembaran Messi di masa lalu”. Siapa lagi kalau bukan Diego Armando Maradona yang juga dikenal sebagai legenda terbesar sepakbola Argentina.
Manajer/Pelatih
Untuk posisi
juru taktik saya percayakan pada sang pencetus sistem permainan yang dikagumi
dunia, Total Football. Bisa ditebak, beliau adalah pelatih Timnas Belanda era
1970-an, Rinus Michels. Saya memilihnya sebagai pelatih tim legenda versi saya
karena selain sukses memperkenalkan sistem baru yang menjadi cikal bakal trade mark Belanda di masa selanjutnya,
formasi yang saya pilih juga sesuai dengan sistem Total football, yaitu 4-3-3.
4-3-3
Dino Zoff
.
Franz Beckenbauer Lothar Matthaus Bobby Moore Ronald Koeman
. . . .
Johan Cruyff Claude
Makelele Zinedine Zidane
. . .
. . .
Manager
: Rinus Michels
Sumber Gambar :
wikimedia.org
leden.ajax.nl
Tidak ada komentar:
Posting Komentar