"Pekerjaan yang paling banyak makan waktu untuk diselesaikan adalah pekerjaan yang tidak pernah dimulai."- J.R.R. Tolkien -
Minggu, 30 Desember 2018
La Cita (12.2.k)
Rabu, 26 Desember 2018
Sumbangsih Bahasa Indonesia untuk "Bahasa Dunia"
Source: pixabay.com |
Source: pixabay.com |
Source: pixabay.com |
Minggu, 02 Desember 2018
Mitra Independen untuk Pengawasan Sepakbola, Perlukah?
Source: https://pixabay.com |
Memang tidak dapat dipungkiri bahwa PSSI sebagai pihak yang otoritatif atas sepakbola Indonesia bertanggungjawab atas segala permasalahan olahraga tersebut. Adalah kewajaran kritik yang mengalir hingga permintaan turun jabatan kepada Edy Rahmayadi beserta jajarannya. Namun disini saya tidak yakin apakah pergantian ketua merupakan jawaban terbaik atas permasalahan. Karena berkaca pada masa-masa sebelumnya (setidaknya 15 tahun terakhir), siapapun ketuanya permasalahan sepakbola tetap itu-itu saja. Pendek kata: PSSI saat ini butuh solusi, bukan suksesi.
Source: https://www.instagram.com/ |
Senin, 26 November 2018
Pesan
Source: https://pixabay.com |
Musibah tak melulu soal keterpurukan
Kesedihan dan keterpurukan hanyalah kemasan
Karena dibalik musibah tersimpan makna dan pesan
Dalam musibah terkandung enigma Tuhan
Mungkin saja kau tengah menuai perbuatan
Written by: Ali-aliyonk
Selasa, 23 Oktober 2018
Jengah
Kini ku tak lagi mau bermain-main
Tak peduli betapapun kau ingin
Kini ku tak lagi mau berlari
Tak peduli sejauh manapun kau berdiri
Kini ku tak lagi mau terbuai
Tak peduli berapapun benih kau semai
Mungkin saja kau menyimpan aura magi
Tapi tak 'kan kau temukan reflektor dalam diri ini
Bisa saja senyummu luluhkan salju di kutub
Tapi tak 'kan mampu kau lumpuhkan nalarku
Boleh saja ronamu mampu sejukkan terik
Tapi bekunya diriku membuatmu menggarami Atlantik
Sudahlah, rasa-rasanya aku sudah mulai muak
Dengan rayuan-rayuan halu yang bikin kuping pekak
Sudahlah, rasa-rasanya aku sudah mulai jengah
Dengan kelindan sesat yang entah mengarah ke antah berantah
Sudahlah, rasa-rasanya aku sudah mulai bosan
Dengan kepalsuan-kepalsuan bertopeng keindahan
Maaf, bagiku keindahan hakiki adalah kebebasan...
Jakarta, 21 Oktober 2018
Written by: Ali-aliyonk
Rabu, 17 Oktober 2018
Perginya Pria Gendut dan Bocah Kecil
Source: https://pixabay.com |
Pasca perginya pria gendut dan si bocah kecil
Maka luluhlah dua bandar raya di seberang Manchuria
Sisakan puing-puing muram yang membisu dalam pilu
Sesaat mereka pasrah 'tuk menyerah kalah
Tapi mereka tetaplah mereka dan begitu jua mereka
Dan perang pun terus berlanjut, meski tak serupa dalam cara
Dengan bidikannya masing-masing, mereka seolah berkolaborasi dalam satu misi
Dan kita lagi-lagi (masih) menjadi sasarannya
Jakarta, 17 Oktober 2018
Written by: Ali-Aliyonk
Jumat, 05 Oktober 2018
La Cita (12.2.j)
"Nothing's eternal other than change, nothing can be trusted other than hope, but all you can lie except reality."
Minggu, 30 September 2018
Dialah Bumi...
Source: Pixabay |
Berputar kelilingi orbitnya yang elips
Mengitari Raja Siang dengan tarian anggun tak berlelah
Bersama kawanannya dalam satu lintasan
Atraksi kosmik di sejengkal titik semesta raya
Tersenyum wajahnya, kala dibasuh cerah sinar sang surya
Seolah berucap, "Semoga harimu menyenangkan hai kehidupan..."
Sekalipun ia tak sanggup jua menafikan
Sisi gelap yang menyelimuti bagiannya yang lain
Sisi gelap yang seakan menjadi medium batinnya
Yang seolah-olah bertanya, "Sampai kapan aku mampu menopangmu..."
Saat kali pertama ia diamanahi sang Pencipta
Dari masa 3,8 milyar tahun silam hingga tiba di masa sekarang
Lima kali sudah ia menjadi saksi
Kepunahan massal yang tak semata memberinya sesal
Juga kenangan-kenangan pahit yang akhirnya menyublim
Menjadi kabut misteri bagi kehidupan setelahnya
Dengan lesung-lesung manis menghiasi paras ayunya
Aliran sungai Nil mencibir gaharnya Gurun Sahara
Derasnya sungai Zambezi asyik menggodai Victoria Falls
Riangnya Iguazu menghibur murungnya Patogonia
Mauna Kea tersenyum-senyum saja melihat angkuhnya Sagarmatha
Sementara Palung Mariana masih nyaman dengan kesendiriannya
Ladang-ladang kehidupan hayati dan juga insani
Ia hanya bisa tersenyum getir
Kala melihat pongahnya manusia-manusia
Yang teranjur jumawa oleh pernak-pernik yang tak seberapa
Seolah ia bergumam, "Andai kalian tahu,
betapa kepunahan massal itu adalah janji-Nya yang nyata..."
Written by: Ali-aliyonk
Sabtu, 08 September 2018
Satu Judul Lagu, Satu Penyanyi, Satu Tema, Beda Isi...
Postingan Terbaru
Surat untuk sang Waktu
Dear waktu, Ijinkan aku 'tuk memutar kembali rodamu Rengekan intuisi tak henti-hentinya menagihiku Menagihku akan hutang kepada diriku d...