Rabu, 17 Oktober 2018

Perginya Pria Gendut dan Bocah Kecil

Source: https://pixabay.com

Pasca perginya pria gendut dan si bocah kecil
Maka luluhlah dua bandar raya di seberang Manchuria
Sisakan puing-puing muram yang membisu dalam pilu
Sesaat mereka pasrah 'tuk menyerah kalah

Tapi mereka tetaplah mereka dan begitu jua mereka

Dan perang pun terus berlanjut, meski tak serupa dalam cara
Dengan bidikannya masing-masing, mereka seolah berkolaborasi dalam satu misi
Dan kita lagi-lagi (masih) menjadi sasarannya


Jakarta, 17 Oktober 2018
Written by: Ali-Aliyonk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Terbaru

Surat untuk sang Waktu

Dear waktu, Ijinkan aku 'tuk memutar kembali rodamu Rengekan intuisi tak henti-hentinya menagihiku Menagihku akan hutang kepada diriku d...