(Sambungan dari Bagian 4)
Demikian tulisan yang saya susun dalam puisi berjudul "Balada Empat Raja". Entah anda menyebutnya balada, puisi bersambung, puisi naratif atau apapun itu, saya hanya berharap bisa menjadi bacaan yang positif untuk waktu luang anda.
Demikian tulisan yang saya susun dalam puisi berjudul "Balada Empat Raja". Entah anda menyebutnya balada, puisi bersambung, puisi naratif atau apapun itu, saya hanya berharap bisa menjadi bacaan yang positif untuk waktu luang anda.
Adapun
nama-nama tokoh yang ditulis dalam bait-bait tersebut, saya hanya
memilih nama sesuai etnisitas tokoh yang bersangkutan (kecuali Sang Dua
Tanduk yang dimaksud adalah Dzulqarnain), tanpa ada maksud offense
atau niat-niat negatif semacamnya. Hal ini tak lain hanya karena saya
ingin menampilkan originalitas jati diri tokoh yang terlibat dalam
cerita.
Apabila
ada hal yang kurang berkenan atau dirasa kurang pas mengenai substansi
yang tertuang dalam puisi diatas, maka saya mohon maaf sebesar-besarnya.
Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada anda yang membaca puisi
dari awal hingga akhir bagian penutup ini, semoga bermanfaat untuk kita
semua.
Jakarta, 22 Februari 2018
Sumber gambar:
Wikipedia
https://history1978.wordpress.com/2012/08/15/benarkah-taman-gantung-babylonia-pernah-ada/
https://notahidupku.weebly.com/blog/pengembaraan-zulkarnain-dan-tembok-yang-dibina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar