Beberapa hari terakhir masyarakat disuguhi berita
yang cukup menarik, yakni mengenai digunakannya mobil rakitan siswa Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) oleh walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi) sebagai mobil
dinas. Langkah yang diambil sang walikota mendapat perhatian istimewa karena dipandang
sebagai bentuk apresiasi terhadap karya anak bangsa meskipun harus diakui
produk tersebut masih membutuhkan ujicoba lebih untuk mencapai standar yang
sesuai untuk dipasarkan secara luas.
Masyarakat Indonesia memang sudah lama tidak disuguhi sebuah inovasi karya bangsa yang dapat dibanggakan seperti mobil buatan tangan anak negeri. Meski demikian, sebetulnya proyek mobil nasional (mobnas) telah dicanangkan sejak zaman orde baru tepatnya di era 90-an dimana saat itu muncul gagasan untuk memproduksi mobil nasional buatan dalam negeri. Rencana tersebut sempat terealisasi dengan diproduksinya mobil Timor menjelang akhir dekade 90-an. Merek Timor sendiri merupakan akronim dari Teknologi Industri Mobil Rakyat, disingkat Timor. Tapi sayang ketika badai krisis moneter menerjang Asia 1997-1998 bersamaan dengan berakhirnya rezim yang berkuasa, proyek tersebut terhenti.
Masyarakat Indonesia memang sudah lama tidak disuguhi sebuah inovasi karya bangsa yang dapat dibanggakan seperti mobil buatan tangan anak negeri. Meski demikian, sebetulnya proyek mobil nasional (mobnas) telah dicanangkan sejak zaman orde baru tepatnya di era 90-an dimana saat itu muncul gagasan untuk memproduksi mobil nasional buatan dalam negeri. Rencana tersebut sempat terealisasi dengan diproduksinya mobil Timor menjelang akhir dekade 90-an. Merek Timor sendiri merupakan akronim dari Teknologi Industri Mobil Rakyat, disingkat Timor. Tapi sayang ketika badai krisis moneter menerjang Asia 1997-1998 bersamaan dengan berakhirnya rezim yang berkuasa, proyek tersebut terhenti.
Selang
beberapa tahun setelah era reformasi, mobil-mobil baru karya anak bangsa
kembali bermunculan. Salah satunya tentu mobil Esemka yang tengah menjadi
perbincangan akhir-akhir ini. Namun yang akan menjadi tantangan Esemka bila
nanti jadi dipasarkan adalah bagaimana cara menarik minat konsumen dalam
negeri?
Selama
ini masyarakat sudah sangat terbiasa dengan produk otomotif luar negeri
sehingga kepercayaan mereka terhadap produk tersebut sudah terjamin. Sehingga
mobil dalam negeri harus merintis dari awal untuk membangun kepercayaan
konsumen atas produknya. Untuk itu diperlukan adanya gebrakan inovasi untuk
produk yang hendak dijual agar punya cukup daya saing. Selain berkualitas baik,
inovasi yang dihasilkan juga harus berupa sesuatu yang berbeda atau paling
tidak masih jarang ditemukan.
Inovasi
baru yang mungkin bisa dilakukan oleh pelaku industri mobnas misalnya dengan
menerapkan konsep green car melalui teknologi
hybrid untuk produk mobil yang hendak
dipasarkan. Teknologi ini bisa berupa kombinasi antara conventional engine dengan
tenaga listrik atau tenaga lain yang ramah lingkungan. Mobil semacam ini
dianggap sebagai mobil yang irit dan ramah lingkungan sehingga menarik untuk
dikembangkan. Apalagi untuk soal dana tampaknya pelaku industri tak perlu
khawatir karena kabarnya pemerintah siap mendukung dana untuk pengembangan
industri mobnas. Untuk urusan riset pun pelaku industri mobnas bisa menggandeng
lembaga seperti LIPI atau Perguruan Tinggi sebagai mitra mereka.
Dengan
dilakukannya inovasi yang mampu meningkatkan kualitas produk mobnas dengan
berpegang pada prinsip green car,
masyarakat bukan hanya dibuat bangga karena bangsanya mampu memproduksi mobil buatan
sendiri, tapi juga bangga karena menghasilkan sebuah inovasi yang berguna untuk
kelangsungan hidup di masa mendatang.
Sumber gambar : http://media.vivanews.com/images/2012/01/02/138402_mobil-dinas-jokowi-rakitan-anak-smk.jpg
Sumber gambar : http://media.vivanews.com/images/2012/01/02/138402_mobil-dinas-jokowi-rakitan-anak-smk.jpg
sepertinya rasa Nasionalismelah yang akan memajukan mobnas, tidak sebentar waktu yang dibutuhkan agar mobnas setara dengan mobil bermerek luar. saya ambil kisah mobil kijang . dulu tubuhnya kotak seperti wadah korek api yang disusun-susun. setelah bermetafosa menjadi Kijang gand ekstra 1.8, berlanjut menjadi kijang kapsul berbagai variant, dan sekarang menjadi kijang inova yang nyaman. mobil nasional kiat esemka mungkin dimasa yang akan mendatang bisa menjadi sekelas Toyota alphard atau Fortuner jika terus berinovasi. dan satu syarat. Nasionalisme dan Riset....
BalasHapus