Sepakbola. Tidak perlu dipertanyakan lagi. Siapapun pasti
mengakui bahwa sepakbola adalah olahraga paling populer sejagat. Tak pandang
bulu, baik kaya atau miskin, tua atau
muda, laki-laki atau perempuan, penggemar sepakbola terdiri dari berbagai
kalangan. Saya pun juga termasuk “golongan mayoritas” yang mendominasi jagat
olahraga dunia tersebut. Dulu saya cukup intens mengikuti pertandingan serta kabar-kabar
seputar si kulit bundar sejak kelas 6 SD. Meskipun sekarang sudah tidak
se-maniak zaman sekolah dulu, tetap saja ada kalanya saya menyempatkan diri
untuk menonton pertandingan sepakbola di layar kaca.
Pada postingan kali ini saya akan membuat tim kesebelasan
yang terdri dari pemain-pemain pilihan saya sendiri, yang mana
pemain-pemain tersebut sepanjang
pantauan saya (sejak 2001, hehe…) adalah
yang terbaik di posisinya. Siapa sajakah pemain yang masuk dalam Starting XI Aliyonk’s Dream Team dengan
formasi 4-3-3? Let’s check this out….
Kiper
Posisi penjaga gawang diisi oleh Portiere asal Italia, Gianluigi Buffon. Meskipun bermain di
Juventus (salah satu rival Inter Milan, klub favorit saya), Buffon adalah kiper
favorit saya sejak kecil. Meskipun seiring berjalannya waktu banyak bermunculan
kiper-kiper tangguh kelas dunia, bagi saya Buffon tetap numero uno.
Defender
1)
Bek kiri
Pos bek kiri diisi salah satu legenda hidup AC Milan dan Italia, Paolo Maldini. Pemain yang kerap menyandang ban kapten, baik di klub maupun timnas, ini merupakan satu dari sedikit aktor lapangan hijau yang loyal terhadap klubnya hingga gantung sepatu. Maldini memulai karirnya di skuad berjuluk Il Diavolo Rosso itu sejak berusia 17 tahun, tepatnya tahun 1985. Semenjak itu kaos merah-hitam terus melekat di raganya hingga ia resmi gantung sepatu tahun 2009 silam, tatkala menginjak 41 tahun! Dari sisi teknis, kemampuan pemain bernomor punggung 3 itu tidak diragukan lagi. Dialah salah satu bek terkuat yang pernah dimiliki Italia, bahkan dunia. Sikapnya yang kharismatik dan berjiwa kepemimpinan di lapangan pun turut menjadi nilai plus. Selain itu Maldini juga dikenal sebagai defender yang serba bisa. Selain stopper, Maldini juga kerap bermain sebagai wingback (posisi yang saya pilih untuk tim saya). Kepiawaiannya di lini belakang semakin diakui dengan keberhasilannya meraih dua kali gelar Ballon D'or dari Majalah France Football. Setelah pensiun 2009 lalu, nomor punggung 3 Maldini diwariskan khusus kepada putranya yang bermain di Milan Junior, Christian Maldini.
Pos bek kiri diisi salah satu legenda hidup AC Milan dan Italia, Paolo Maldini. Pemain yang kerap menyandang ban kapten, baik di klub maupun timnas, ini merupakan satu dari sedikit aktor lapangan hijau yang loyal terhadap klubnya hingga gantung sepatu. Maldini memulai karirnya di skuad berjuluk Il Diavolo Rosso itu sejak berusia 17 tahun, tepatnya tahun 1985. Semenjak itu kaos merah-hitam terus melekat di raganya hingga ia resmi gantung sepatu tahun 2009 silam, tatkala menginjak 41 tahun! Dari sisi teknis, kemampuan pemain bernomor punggung 3 itu tidak diragukan lagi. Dialah salah satu bek terkuat yang pernah dimiliki Italia, bahkan dunia. Sikapnya yang kharismatik dan berjiwa kepemimpinan di lapangan pun turut menjadi nilai plus. Selain itu Maldini juga dikenal sebagai defender yang serba bisa. Selain stopper, Maldini juga kerap bermain sebagai wingback (posisi yang saya pilih untuk tim saya). Kepiawaiannya di lini belakang semakin diakui dengan keberhasilannya meraih dua kali gelar Ballon D'or dari Majalah France Football. Setelah pensiun 2009 lalu, nomor punggung 3 Maldini diwariskan khusus kepada putranya yang bermain di Milan Junior, Christian Maldini.
2)
Stopper
Untuk posisi duo stopper, pertama diisi oleh Fabio Cannavaro, kapten Tim Nasional Italia saat menjuarai Piala Dunia 2006 sekaligus menjadi
pemain terbaik dunia pada tahun tersebut.
Meskipun posturnya kurang ideal sebagai bek (175 cm), ia begitu piawai dalam
mengawal pertahanan. Ia cermat dan penuh perhitungan, kapan timing yang tepat harus
mengintersep, melakukan tackling,
menghalau bola dengan sundulan, serta men-delay
permainan. Selain itu ia juga punya jiwa
kepemimpinan dalam tim. Tak heran pelatih sering menunjuknya sebagai kapten
baik di klub maupun tim nasional.
Posisi stopper selanjutnya diisi oleh sosok elegan dari Roma, Alessandro Nesta. Dibesarkan Lazio, Nesta sempat menjadi ikon tim asal ibukota Italia itu, bahkan didaulat menjadi kapten Biancoceleste sejak berusia 21 tahun sebelum hijrah ke Milan tahun 2002. Soal ketangguhan dan kelihaian dalam menggalang lini belakang, Nesta adalah salah satu bek terbaik di dunia yang pernah ada. Bersama Maldini dan Cannavaro, Nesta membuat lini belakang Italia sebagai pertahanan terkuat di era akhir 90 hingga awal 2000-an. Kemampuannya makin diakui dengan masuknya nama Nesta ke dalam UEFA Team of the Year sebanyak 4 kali (2002, 2003, 2004 dan 2007).
Posisi stopper selanjutnya diisi oleh sosok elegan dari Roma, Alessandro Nesta. Dibesarkan Lazio, Nesta sempat menjadi ikon tim asal ibukota Italia itu, bahkan didaulat menjadi kapten Biancoceleste sejak berusia 21 tahun sebelum hijrah ke Milan tahun 2002. Soal ketangguhan dan kelihaian dalam menggalang lini belakang, Nesta adalah salah satu bek terbaik di dunia yang pernah ada. Bersama Maldini dan Cannavaro, Nesta membuat lini belakang Italia sebagai pertahanan terkuat di era akhir 90 hingga awal 2000-an. Kemampuannya makin diakui dengan masuknya nama Nesta ke dalam UEFA Team of the Year sebanyak 4 kali (2002, 2003, 2004 dan 2007).
3)
Bek kanan
Posisi right wingback diisi oleh pemain asal Jerman, Philip Lahm. Ia mampu bermain sebagai bek sayap kiri maupun kanan sama bagusnya. Meskipun ia pemain Jerman (salah satu saingan Spanyol,
timnas favorit saya), saya tetap menilainya sebagai salah satu full back tebaik di dunia. Bahkan bisa dibilang ia adalah salah satu bek sayap paling berbahaya karena tak jarang mampu mencetak gol meski bermain di posisi yang kurang
ideal untuk menyerang (defender) saat
open play. Salah satu aksinya yang
spektakuler adalah saat pertandingan Timnas Jerman di sebuah pertandingan
turnamen antar negara (saya lupa Piala Dunia atau Euro, lawannya saat itu juga
lupa). Saat itu Lahm yang berposisi bek kanan, tiba-tiba muncul di sisi kiri (coming from behind) melakukan penetrasi ke kotak penalty lawan dan melepaskan tendangan geledek yang begitu keras hingga membobol
gawang lawan. Banyak kalangan yang menilai aksinya itu sebagai aksi paling
spektakuler yang dilakukan seorang bek sayap.
Midfielder
1) Gelandang kanan
1) Gelandang kanan
Posisi gelandang pertama diisi oleh 'master lini tengah' dari Spanyol, Xavi Hernandez. Xavi adalah gelandang terbaik di dunia saat ini. Hal ini
terbukti tiap FIFA mengadakan pemilihan pemain terbaik, nama Xavi Hernandez tak
pernah absen di posisi 5 besar. Bahkan pernah ia menduduki ranking 3 dibawah
Messi dan Ronaldo sebagai pemain terbaik dunia. Fakta itu kiranya cukup
menunjukkan bagaimana kualitas pemain yang dikenal dengan passing-nya yang akurat dan visi bermain yang imajinatif tersebut.
2)
Gelandang tengah
Posisi selanjutnya di lini vital diisi oleh
gelandang Italia yang pernah bermain di 3 klub elit negerinya : Inter Milan, AC Milan dan Juventus. Siapakah dia? Andrea Pirlo sang Metronom lini tengah, the set piece master. Umpan-umpan cerdik dan akurat plus kepiawaian menjaga keseimbangan lini tengah sebagai jangkar, serta ahli mengeksekusi bola-bola mati membuat Pirlo menjadi pemain tengah yang sangat berkelas. Suatu ketika saat Pirlo membela Timnas Italia di Piala Dunia 2006, negaranya sukses mengalahkan Ukraina. Setelah pertandingan berakhir, Andriy Shevchenko, bintang Ukraina yang juga sempat bermain di Milan bersama Pirlo, mengeluarkan statement bahwa Ukraina kalah karena tidak memiliki pemain sekelas Andrea Pirlo. Sebuah pernyataan yang bukan omong kosong karena AC Milan dan Juventus pun sangat bergantung pada pemain satu ini di pos vitalnya. Inter adalah klub yang paling menyesal belum sempat menikmati service Pirlo saat usia matang.
3)
Gelandang kiri
Selanjutnya posisi attacking midfielder atau yang juga dikenal dengan sebutan playmaker diisi oleh sang maestro
sepakbola asal Perancis, Zinedine Zidane. Nama pemain yang mengalami kejadian
tak sedap saat pertandingan terakhirnya di Piala Dunia 2006 sebellum akhirnya pensiun
(menanduk pemain Italia, Marco Materazzi) ini telah disejajarkan dengan
legenda-legenda sepakbola lainnya seperti Maradona atau Pele. Zidane punya visi
bermain yang bagus. Selain umpan-umpan akurat, dribbling bolanya sulit direbut lawan. Bahkan perusahaan apparel
Adidas sampai pernah membuat formasi baru : 4 – zidane - 2 . Hal itu untuk
menggambar seberapa hebatnya sosok Zidane di lini tengah, hingga ada semacam
ungkapan, “Oper saja ke Zidane, segalanya akan beres…”
Trio striker
tim impian saya diisi oleh tiga pemain skillful : Andres Iniesta, Lionel Messi. dan Cristiano Ronaldo. Andres Iniesta Lujan terhitung salah satu gelandang kelas atas dunia. Bersama Xavi Hernandez, Iniesta turut andil besar menjadikan lini tengah Barcelona sebagai lini yang paling disegani. Soal teknik, jangan ditanya... Dribbling dan passing ciamik sudah menjadi ciri khas pemain berjuluk el ilusionista ini. Julukan 'sang ilusionis' sendiri muncul berkat keahliannya bermain di berbagai posisi, termasuk sebagai winger (posisi yang saya pilih untuknya di tim saya). Yup, Iniesta bukan hanya mahir di tengah lapangan, tapi juga 'maut' dalam menyisir pinggir lapangan. Tak salah jika Xavi Hernandez menyebutnya sebagai pemain yang komplet. Sedangkan untuk Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi, rasanya saya tidak perlu menjelaskan panjang lebar karena semua pasti sudah cukup kenal siapa dan bagaimana kualitas permainan mereka.
Manager / Coach
Terakhir,
untuk posisi juru taktik saya percayakan pada “The Special One”, Jose Mourinho.
Pelatih asal Portugal yang terkenal dengan sikap dan gayanya yang nyentrik itu
sudah terbukti keampuhannya dalam meramu taktik dan strategi yang jitu. Namanya
pertama kali mencuat saat sukses membawa FC Porto menjuarai Liga Champions 2003-2004, selanjutnya ia
dipercaya melatih beberapa klub besar seperti Chelsea, Inter Milan dan terakhir
Real Madrid.
Berikut skema di lapangan :
4 - 3 - 3
Berikut skema di lapangan :
4 - 3 - 3
Gianluigi Buffon
.
Philip Lahm Alessandro Nesta Fabio Cannavaro Paolo Maldini
. . . .
Xavi Hernandez Andrea Pirlo Zinedine Zidane
Andres Iniesta Lionel Messi Cristiano Ronaldo
Xavi Hernandez Andrea Pirlo Zinedine Zidane
. . .
. . .
Manager : Jose Mourinho
Sumber Gambar :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar